jamet for Dummies

Tenor.com has long been translated according to your browser's language location. If you want to change the language, simply click

Salah satu ciri type jamet yang pertama adalah celana pensil berwarna terang yang pernah tren pada zamannya. Permasalahannya, warna baju dan celana yang digunakan kadang tidak matching dan terkesan aneh.

Celana yang mereka pakai yaitu celana jeans pensil ketat yang mereka linting sampai betis. Pada bagian bawah, alas kaki mereka memakai sandal jepit, dan sering nyeker saat menari. Untuk urusan kendaraan, mereka gemar memakai motor yang di modif thai look

Aksi pemuda tersebut sempat viral, hingga orang-orang melabelinya dengan sebutan jamet. Berdasarkan video clip tiktok tersebut secara umum, orang-orang langsung mengidentifikasi sosok jamet sebagai orang yang kurang lebih berpenampilan seperti pemuda di online video.

Mungkin kebanyakan orang sepakat, julukan jamet pemaknaan awalnya adalah sebagai hinaan kepada mereka yang berdandan aneh dan terkesan memaksa. Keberadaan jamet dianggap segai kaum yang terbelakang. jametkuproy Media sosial seperti menjadikan mereka sebagai objek bully

tidak hanya untuk orang-orang yang berada saja. Para orang-orang kelas bawah yang dianggap terbelakang juga berkenan untuk bergaya sesuai selera mereka. Jamet membuktikan bahwa setiap orang memiliki kebebasan bergaya, selama gaya tersebut tidak melanggar hukum dan norma di masyarakat.

Beban pekerjaan dan tekanan ekonomi untuk menjalani hidup telah melahirkan ekspresi budaya kelas "Jamet Kuproy". Ekspresi ini menjadi istimewa, karena muncul substance budaya urban yang tidak umum (

Tentu saja istilah gaul ini muncul untuk disematkan pada sosok steel dari segi jiwa dan penampilannya. Istilah tambahan Kuproy sebenarnya lebih merujuk pada penampilan.

Sebutan jamet juga mengarah pada dandanan orang Jawa yang ‘sering’ dianggap norak dan ketinggalan zaman. Kebanyakan dari tuduhan ini disebabkan karena beberapa orang Jawa dan kaum urbanisasi menghias rambut mereka dengan cat warna, cukuran rambut metal, sementara kulit mereka sawo matang. Yang mana seharusnya ini nggak masalah dong, hak masing-masing orang.

Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan. Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun. Selanjutnya

Salah satu online video yang populer di aplikasi tersebut adalah seorang pemuda bergaya metal yang melakukan goyang badinding.

Istilah jamet yang membawa-bawa suku sudah cukup bermasalah, tapi kami masih penasaran, mengapa sekarang ada kuproynya segala? Konon, seorang jamet menjadi jamet kuproy jika kelakuannya seperti kuli proyek. Tapi apa yang dimaksud “seperti kuli proyek ini”?

Bergaya adalah selera setiap orang. Masalah dianggap keren tidak, itu hanya persoalan persepsi. Jamet kuproy hadir dengan tampilan berbeda. Jamet bisa dimaknai bukan hanya sekedar pengekspresian diri namun juga sebagai simbol perlawanan terhadap gaya mainstream

Kalau “jamed kuproy” kang? itu jawa medura kuli proyek, dimana beberapa orang yang bekerja sebagai kuli proyek itu berasal dari Jawa dan Madura. “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *